Jenggala.id – Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa menjadi seorang pemimpin tidak terkait dengan zaman, baik itu era milenial maupun era lainnya. Yang membuat perbedaan adalah cara mereka berinteraksi. Sebagai contoh, di masa lalu, sangat sulit bagi orang biasa untuk bertemu dengan pejabat tinggi seperti camat, bupati, gubernur, atau bahkan presiden.
Namun, kata Ganjar Pranowo, situasinya berbeda sekarang. Berkat kemajuan teknologi informasi, jarak antara pemimpin dan masyarakat telah berkurang. Masyarakat sekarang dapat berhubungan langsung dengan pemimpin mereka.
“Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang bisa dekat dengan rakyat. Terlepas dari apakah mereka suka atau tidak, mereka harus dekat dengan rakyat. Dekat dengan siapa? Dekat dengan rakyat. Terkadang ada yang marah, mengkritik, atau meminta bantuan dalam berbagai hal. Apapun itu, pemimpin harus siap mendengarkan semuanya dengan cepat,” demikian dikemukakan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah ini.