Ketua Projo, Budi Arie Setiadi, yang hadir di kediaman Prabowo pada tanggal 14 Oktober, mengomentari hal ini dengan mengatakan, “Diperlukan kesabaran; bagaimana delapan pukulan gong bukan merupakan sinyal?”
Panel Barus, Ketua Bapilpres Projo, berpendapat serupa dan mengatakan bahwa delapan pukulan gong Jokowi membawa makna tertentu. Ia menyatakan, “Kita semua melihat dan mendengarkan panduannya bersama. Delapan pukulan gong itu memiliki makna.”
Secara keseluruhan, reaksi pendukung Projo terhadap pukulan gong dan pemendekan durasi Rapat Nasional Projo ke-6 telah menimbulkan kebingungan dan spekulasi di kalangan pengamat politik dan masyarakat umum. Adian Napitupulu berpendapat bahwa peristiwa ini telah disalahartikan dan tidak selalu menunjukkan dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden mendatang.