Antusiasme peserta terlihat sepanjang sesi, yang dirancang agar mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan teoretis tetapi juga keterampilan praktis yang aplikatif. Melalui pengenalan dasar Git, mahasiswa memahami konsep repository, branching, dan merging, serta bagaimana alat ini digunakan untuk menjaga integritas proyek sekaligus mendukung kolaborasi tim. Selain itu, latihan berbasis skenario nyata memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengelola konflik kode serta menciptakan sistem kerja yang terorganisir.
Andy Febrico Bintoro mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat para peserta. “Melalui workshop ini, saya melihat potensi besar generasi muda dalam menguasai teknologi mutakhir. Keterampilan yang mereka pelajari hari ini akan menjadi bekal penting untuk bersaing di era digital,” ujarnya. Hal senada disampaikan oleh William Christopher, yang percaya bahwa pemahaman teknis Git dapat membuka banyak peluang bagi mahasiswa di masa depan. “Penguasaan Git bukan hanya tentang teknis, tetapi juga tentang membangun pola pikir kolaboratif. Saya yakin pengalaman ini akan menjadi modal berharga bagi perjalanan profesional mereka,” tambahnya.