Untuk percobaan mereka, mereka menempatkan kucing ke dalam tiga kelompok; setiap kelompok dibagi menjadi dua tergantung di mana kucing itu tinggal, baik di kafe kucing atau di rumah-rumah domestik.
Kelompok kucing mendengarkan kombinasi suara yang berbeda. Kelompok satu mendengar rekaman pengasuh atau orang asing yang memanggil nama mereka, kelompok dua mendengarkan suara kucing lain dan kelompok tiga mendengar suara elektronik acak.
Para peneliti kemudian memutar suara dalam dua jalur. Pertama melalui pengeras suara di dekat pintu yang dekat dengan kucing, dan kemudian melalui pengeras suara di samping pintu atau jendela yang lebih jauh.
Pengamat mencatat betapa terkejutnya kucing-kucing itu dengan “teleportasi” suara yang tampaknya tidak dapat dijelaskan dari satu tempat ke tempat lain.