“Mereka para binatang ini mencari rumahnya yang telah habis digusur oleh ulah manusia, termasuk yang sudah dilakukan PT Semen Indonesia,” kata Steve Ewon.
Sebagai pencinta hewan liar, Steve Ewon meminta PT Semen Indonesia untuk segera melakukan kewajibannya atas hutan yang sudah dirusaknya.
“Segera selesaikan kewajiban mengganti hutan yang mereka pakai. Untuk kementrian LHK evaluasi dan segera tindak perusahaan yang melanggar komitmen penggantian hutan termasuk PT Semen Indonesia, di Hari Bhakti Rimbawan ini seharusnya bisa maknai sedalam-dalamnya arti seorang Rimbawan sesungguhnya, bukan mempertontonkan kemunafikan dalam mengelola dan mengatur kawasan hutan,” serunya sambil melemparkan ular-ular kedalam gerbang kementerian LHK.
Setelah lebih dari dua jam berorasi, Pihak kementerian LHK melalui humas mengajak para pendemo untuk berdialog, sedikitnya lima orang perwakilan menyampaikan keluh kesah dan tuntutannya serta meminta pihak kementerian untuk bisa menindaklanjuti.