Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Iman Yani Harahap, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia tengah menghadapi sejumlah tantangan. “Luas areal kebun kelapa kita mengalami penurunan rata-rata 11 ribu hektare per tahun dan produksi menurun sekitar 5 ribu ton setiap tahun. Ini alarm penting bagi kita semua. Karena itu, melalui forum ini kami ingin mendorong sinergi riset, inovasi teknologi, dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk merevitalisasi sektor kelapa nasional,” tegas Iman.
Iman menegaskan bahwa PT Riset Perkebunan Nusantara terus berkomitmen terhadap pengembangan kelapa berbasis riset dan teknologi terapan, termasuk melalui pendekatan teknologi embryo rescue dan somatic embryogenesis yang sudah mulai dikembangkan untuk kelapa kopyor.