JENGGALA.ID – Pemerintah resmi menghentikan proyek Hot Backup Satellite (HBS) yang menghabiskan investasi sebesar Rp5,2 triliun. Namun, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Usman Kansong, mengklaim bahwa pemerintah belum mengeluarkan dana apa pun untuk proyek tersebut.
Usman menjelaskan bahwa HBS adalah hasil kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sehingga seluruh pendanaan proyek ini berasal dari sektor swasta. Menurutnya, pemerintah belum melakukan pembayaran apa pun terkait proyek HBS.
Proyek pembuatan HBS dimulai pada 19 Oktober 2021, dan pada Maret 2022, Kominfo telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan Konsorsium Nusantara Jaya, yang terdiri dari beberapa perusahaan, termasuk PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.