Seperti dilansir VOA Indonesia, dalam sejumlah foto yang ditayangkan Auriga Nusantara, terlibat bagaimana jerat Badak terpasang di kawasan TNUK.
Selain itu, di tengkorak kepala badak yang belum lama mati ditemukan lubang bekas peluru.
Sebuah kamera pemantau juga memperlihatkan seekor badak yang masih hidup, memiliki lubang di punggungnya.
Semua bukti tersebut menunjukkan adanya upaya perburuan liar terhadap badak di TNUK.
Dalam penjelasan kepada media, pada Selasa (11/4), peneliti Auriga Nusantara, Riszki Is Hardianto menyebut, sekurangnya ada 18 badak yang hilang dari pantauan.
“Hilang nya 18 badak yang tidak terekam di tahun 2019 dan ternyata tiga ditemukan mati di tahun 2020 dan 2021. Dan dari 18 itu, 15 diantaranya masih belum terekam sampai setidaknya di 2021, ada juga informasi yang kita dapatkan, sampai Agustus 2022,” ujar Riszki.