Alasan ketiga adalah modal politik yang dimiliki Cak Imin. Beliau memiliki pengalaman dalam berbagai bidang, baik eksekutif maupun legislatif. Selain itu, statusnya sebagai cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Bisri Syansuri, juga dianggap sebagai aset yang berharga. Di sisi lain, calon presiden Anies dianggap memiliki keunggulan sebagai sosok yang ganteng, cerdas, telah berhasil menjadi gubernur DKI Jakarta, dan memiliki popularitas yang kuat.
Meskipun PKB memiliki keyakinan tinggi terkait kemenangan AMIN di Jawa Timur, hasil survei elektabilitas menunjukkan persaingan yang ketat dengan calon lain seperti Ganjar Pranowo.