Santa berharap agar curah hujan kembali normal pada bulan Oktober, sehingga mereka dapat menanam padi huma kembali. Sementara itu, petani Badui lainnya seperti Pulung (60) juga mengalami kesulitan yang sama akibat kemarau yang berkepanjangan. Mereka telah menyiapkan ladang pertanian seluas satu hektar untuk menanam padi huma, tetapi saat ini ladang itu terbengkalai karena kurangnya air akibat kekeringan.
Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, yang juga merupakan tokoh adat, menjelaskan bahwa petani Badui tidak dapat menanam padi huma saat ini karena tidak ada curah hujan yang mencukupi. Meskipun kemarau telah berlangsung cukup lama, tetapi stok pangan dalam leuit atau lumbung masih mencukupi untuk konsumsi keluarga hingga 25 tahun ke depan. Mereka memiliki 8.000 lumbung untuk 4.000 kepala keluarga, sehingga setiap keluarga memiliki dua lumbung pangan.