“Melayani dan memaafkan adalah karakter unggul murid Yesus. Cinta adalah omong kosong kalau kita tidak mampu memaafkan,” lanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa perayaan Paskah tahun ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan Tahun Yubileum, yang disebut Paus Fransiskus sebagai Tahun Peziarahan Pengharapan.
“Kita diajak untuk menjadi pribadi yang menabur benih Injil, menebar sukacita, dan semakin solider dengan mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Melalui perayaan Kamis Putih, umat diajak untuk merenungkan kembali makna pelayanan dan pengorbanan Kristus. Ini menjadi panggilan untuk hidup dalam semangat kasih, pengampunan, dan pelayanan kepada sesama sebagai bagian dari upaya mewujudkan Tri Tugas Kristus dalam kehidupan menggereja.
*** Megasari