Arief menyoroti bahwa kenaikan harga jagung ini akan berdampak buruk bagi peternak ayam dan berpotensi memengaruhi masyarakat secara luas. Kenaikan harga jagung di tingkat peternak dapat mengakibatkan lonjakan harga telur dan daging ayam.
Untuk mencegah dampak negatif ini, pemerintah berencana untuk melakukan impor sebanyak 500 ribu ton jagung secara bertahap mulai bulan Oktober ini. Tugas impor akan diberikan kepada Bulog.
Arief menjelaskan bahwa impor akan dilakukan secara bertahap, dengan tahap pertama sebanyak 250 ribu ton. Upaya ini akan diarahkan untuk dilakukan sebelum masa panen, sehingga petani jagung nasional tetap mendapatkan dukungan. Bulog juga telah menyiapkan pembeli yang siap untuk menjaga stabilitas harga, berbeda dengan pengalaman masa lalu. Selanjutnya, rencana impor ini akan diatur dalam sebuah komitmen yang disepakati bersama.