Namun, dalam konteks Pilpres 2024 di Indonesia, sikap Jokowi tidak mendukung kandidat yang diusung PDIP, partai yang membesarkannya.
“Di Indonesia yang terjadi adalah ‘Obama’ mendukung ‘Trump’, membuat semua orang terkejut dan alasan di baliknya tidak diketahui,” kata Andi.
Andi juga menyatakan bahwa sikap Jokowi bermasalah karena kedua anaknya tiba-tiba mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dan ketua umum partai politik.
Meskipun Andi mengklaim masih memiliki kesamaan dengan Jokowi dalam banyak hal seperti gagasan poros maritim, pembangunan infrastruktur, dan kebijakan hilirisasi, namun ia mengakui perbedaan dalam hal demokrasi karena menurutnya Jokowi tidak memandang isu nepotisme dan politik dinasti dengan serius.
“Demokrasi? Beda. Pak Jokowi membuat demokrasi kita mundur karena politik dinasti, nepotisme, pelanggaran etik, di situ kemudian banyak pihak memutuskan berbeda dengan Pak Jokowi,” kata Andi.