Pada hari sebelumnya, kualitas udara di DKI Jakarta sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Meskipun masih dikategorikan sebagai tidak sehat, indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 152 US Air Quality Index (AQI US).
Baca juga : Heru Budi Sebut Perpindahan ke IKN akan Menjadi Kota Lebih Baik
Ini membuat Jakarta menduduki peringkat kesembilan dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Konsentrasi polutan tertinggi adalah PM2.5 dengan konsentrasi 57 µg/m³.
Namun, situs IQAir mengungkapkan bahwa konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan dari WHO. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk terus mengenakan masker, menggunakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.