JENGGALA.ID – Ekonom Josua Pardede mengatakan, pengaruh penguatan rupiah karena kondisi pasar tenaga Amerika Serikat (AS) yang melemah.
“Risk appetite di pasar keuangan pulih setelah salah satu indikator pasar tenaga kerja AS, ADP (Automatic Data Processing) Employment Change, mencatatkan angka yang lebih rendah dari perkiraan, yang menyiratkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang melemah,” ujar Josua ketika dikutip dari Antara, Jumat (6/10/2023).
Berdasarkan data yang ditujukan ADP bahwa dengan adanya 89 ribu pekerjaan jauh di bawah harapan yang sebesar 153 ribu pekerjaan.
Sentimen untuk kawasan Asia juga membaik seperti halnya di Tiongkok, setelah pertumbuhan aktivitas pabrik baru-baru ini kembali terjadi pada bulan lalu.
Selain itu, lonjakan perjalanan selama liburan Golden Week telah meningkatkan harapan akan penguatan pemulihan, yang mendukung perekonomian kawasan.