Selain itu, pelemahan rupiah turut dipengaruhi pernyataan hawkish dari pejabat The Fed Neel Kashkari yang melonjakkan imbal hasil obligasi AS.
Dia juga menyinggung perihal inflasi AS yang masih tinggi. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun sekarang berada di kisaran 5,200 persen dan tenor 10 tahun di 4,841 persen.
Sementara pada penutupan perdagangan Selasa (17/10), rupiah menguat sebesar 0,03 persen atau 5 poin menjadi Rp15.716 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.721 per dolar AS.
Page 2 of 2