Yusril juga menegaskan bahwa PBB sebagai salah satu anggota koalisi siap menerima kenyataan jika usulan mereka tentang calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo tidak diterima. Ia menggambarkan PBB sebagai partai yang matang dalam berpolitik dan siap menghadapi dinamika politik dalam kerja sama koalisi.
“Kami tidak ingin melihat situasi di mana ada partai yang merasa tersingkir dan mengambil langkah drastis karena keinginannya tidak terpenuhi. PBB berkomitmen untuk menjaga kerukunan dalam koalisi ini,” tambahnya.
Koalisi Prabowo, yang kini terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, PBB, dan Partai Gelora, mengalami perubahan setelah PKB memutuskan untuk keluar dari koalisi. Keputusan ini diambil setelah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dipilih sebagai calon wakil presiden oleh NasDem yang mendukung calon presiden Anies Baswedan.