“Semuanya membuktikan bahwa kendaraan listrik lebih bagus dari bahan bakar bensin,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sigit menuturkan, pada 2010 lalu ada studi yang membandingkan mobil listrik dan mobil bensin untuk menghitung polusi yang dihasilkan dalam hitungan jarak. Hasilnya, mobil listrik 37 persen lebih rendah emisi. Sementara tiga tahun setelahnya, ada studi terkait yang pengukurannya lebih detail.
Saat itu, mobil bensin dan mobil listrik digunakan sejauh 200 kilometer untuk menempuh jalanan perkotaan. Menurut dia, mobil listrik 80 persen lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
“Tapi memang ada catatan 30-50 persen dari beban kendaraan listrik masih terpusat di baterainya,” tegasnya.***