Pertimbangan pertama mereka adalah bahwa Yenny dianggap sebagai keturunan langsung dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Gus Najih menjelaskan, “Beliau mbah kami, guru kami yang mulia, Mbak Yenny itu sanad-nya langsung tertuju kepada KH Hasyim Asy’ari.”
Pertimbangan kedua adalah bahwa Yenny juga dianggap sebagai representasi dari ayahnya, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang pernah menjabat sebagai presiden ke-4. Gus Najih menyatakan, “Beliau bapak bangsa, di situ ada Mbak Yenny ada sosok-sosok yang ideologinya sama dengan KH Abdurrahman Wahid.”
Para kiai dan gus-gus tersebut juga percaya bahwa Yenny dapat membawa keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, mengenai siapa yang akan menjadi calon presiden atau pasangan Yenny nanti, mereka menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya kepada Yenny Wahid.