Sebelum bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jenderal Chauhan telah mengunjungi sejumlah industri pertahanan di Bandung, Jawa Barat, termasuk PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad. “Bapak CDS tadi juga berencana akan berkunjung ke PT PAL (Penataran Angkatan Laut),” tambah Donny.
Ia menyebutkan bahwa industri pertahanan India berkembang pesat dan berorientasi pada kemandirian nasional, sebuah pendekatan yang sejalan dengan upaya Indonesia dalam memperkuat kedaulatan industri pertahanannya. “Cukup banyak potensi kerja sama yang bisa dijalin antara Indonesia dan India di bidang industri pertahanan,” ujarnya.
Selain kerja sama industri, kedua negara juga menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan dan pelatihan militer. “Indonesia berencana untuk mengirim kadet dan taruna ke India,” tutur Donny. Bidang kedokteran dan farmasi pertahanan turut menjadi fokus pembahasan, termasuk rencana untuk mengirimkan dokter militer Indonesia untuk mengikuti pendidikan spesialis di India. “Kita menjajaki untuk farmasi pertahanan, mencari sumber-sumber untuk obat-obatan agar bisa kita produksi,” tambahnya.
Kunjungan Balasan dan Komitmen Jangka Panjang
Jenderal Chauhan menegaskan kesiapan India untuk memperluas kerja sama tersebut melalui berbagai inisiatif konkret, termasuk dukungan pelatihan, pendidikan, dan transfer pengetahuan di sektor pertahanan. Menteri Pertahanan India juga telah mengundang Menhan Sjafrie Sjamsoeddin untuk melakukan kunjungan balasan ke India guna memperkuat kemitraan industri pertahanan kedua negara.
			












