“Ini sangat berbahaya karena sebelumnya sudah banyak bambu yang patah dan menyentuh tanah. Dalam kurun waktu tahun lalu saja sudah tiga kali bergotong royong mengganti bambu sebagai penyangga kabel listrik karena sudah rapuh dan acap kali patah. Jika ini dibiarkan akibatnya bisa fatal kalau kabel terkelupas, karena masyarakat dan pengendara bisa menjadi korban,” sebut ke dua Kepala Desa tersebut, pada awak media ini, Minggu 1 Juni 2025.
Andi Ahmad Zulkiffli dan Mariama kembali menambahkan, kondisi akan semakin berbahaya, jika kabel tersebut telanjang akibat digigit tikus dan disertai atau datangnya panas hujan.
“Panas hujan yang membuat tiang rapuh dan sering kali patah. Kami berharap PLN bisa segera mengambil tindakan untuk jengfanti tiang bambu sebelum kabel tersebut menelan korban jiwa,” harap kedua Kepala Desa tersebut.











