“Minimalnya, jika satu karyawan beralih dari motor pribadi ke ojek online, maka satu motor lebih sedikit di jalan. Meskipun begitu, sektor transportasi online masih akan memiliki dampak efek berantai, dan UMKM makanan serta minuman di sekitar kantor juga masih memiliki permintaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, WFH bukanlah solusi yang tepat,” tegasnya.
Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Pendapat yang senada diungkapkan oleh Bhima Yudhistira, Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS). Dia juga berpendapat bahwa WFH bukanlah solusi untuk mengatasi masalah polusi di Jakarta. Bahkan, usulan untuk menerapkan WFH diprediksi akan ditentang oleh para pelaku usaha.
“Berpikir tentang para pelaku usaha, terutama UMKM, pasti akan menolak. Kebijakan WFH membawa risiko penurunan berbagai indikator ekonomi di Jakarta dan sekitarnya,” ujar Bhima.