“Bagi sejumlah perusahaan, WFH bisa berarti berhenti produksi dan pelayanan, karena tidak semua proses produksi dan layanan dapat dilakukan dari rumah,” terang Ronny.
Selain itu, Ronny juga menganggap bahwa dampak efek berantai dari WFH lebih mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan bekerja dari kantor (Work From Office/WFO), yang memiliki dampak positif, terutama pada sektor transportasi, UMKM, makanan, dan minuman.
Baca juga : Kondisi Udara Jakarta Sangat Mengkhawatirkan
Dia menjelaskan jika WFH diterapkan kembali, efek berantainya akan terhenti dan akan memberikan tekanan pada sektor lainnya.
Ronny berpendapat bahwa jika kendaraan dianggap sebagai penyebab polusi udara, maka karyawan yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor dapat beralih ke transportasi publik seperti kereta, MRT, busway, atau ojek online.