The Fed menilai inflasi sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan dan menuju ke angka target inflasi The Fed yaitu 2%. The Fed juga menggarisbawahi risiko yang akan timbul jika suku bunga ditahan lebih lama. The Fed terlihat ingin menyeimbangkan stabilitas harga, penyerapan dan pertumbuhan gaji tenaga kerja dengan kebijakan moneter AS. Faktanya, kemajuan dalam mengatasi inflasi dan mendinginnya pasar tenaga kerja telah muncul jauh lebih cepat daripada yang dibayangkan sebelumnya khususnya di awal musim panas tahun ini. Normalisasi kebijakan moneter lebih cepat ini akan mengembalikan kepercayaan pasar mengingat pasar telah dibebani dengan kebijakan moneter agresif padahal inflasi sudah mulai terkendali.
Faktor paling penting bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga adalah adalah inflasi yang sudah berada di bawah 3%. Inflasi ini sempat menyentuh angka 9,1% secara tahunan pada Juni 2022. Angka inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 1982 atau 5 dekade yang lalu. Dalam pandangan The Fed inflasi ini turun lebih cepat dari yang mereka perkirakan maka tidak heran jika pada pertemuan FOMC yang dilaksanakan di bulan September suku bunga dipangkas 50 bps, padahal pasar sudah mengantisipasi pemangkasan 25 bps. Sebelumnya angka inflasi PCE sudah berada di 2,5% yoy, suatu angka terendah sejak musim semi 2021. Angka ini sebenarnya sudah masuk target inflasi The Fed yang berada di 2,00% dengan toleransi sampai 2,3% – 2,5%. Perhitungan inflasi menurut PCE inti bahkan sudah menyentuh 1,7%.