Selain itu, BNPB telah berkoordinasi dengan Direktur Air NAv Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta untuk merencanakan penggunaan satu unit helikopter dalam operasi water bombing. Rencananya, water bombing ini akan dilaksanakan pada Minggu (22/10). Rincian teknis, seperti waktu pelaksanaan, area yang akan disasar, ketinggian penerbangan, rute pengisian bahan bakar, dan durasi operasi, akan dikoordinasikan lebih lanjut.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa akan dikeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) untuk memberitahu tentang penundaan penerbangan selama operasi water bombing. Hal ini memungkinkan pesawat yang terdampak untuk menyiapkan lebih banyak bahan bakar sebelum lepas landas.
Sebelum pelaksanaan water bombing, tim BNPB akan mengadakan pertemuan di Gedung Tower CGK untuk membahas skenario operasi pemadaman menggunakan water bombing.