Dikatakannya, “Saat ini rute Surabaya–Sidoarjo permintaan penumpang terus meningkat. Dengan pembangunan double track dan elektrifikasi akan membuka era baru transportasi publik massal di Jawa Timur,” tambahnya.
BHS pada kesempatan ini juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung seperti pembangunan flyover atau underpass di perlintasan sebidang yang rawan kemacetan.
“Kalau jalur ganda ini terealisasi, maka lalu lintas darat tidak terganggu buka-tutup palang. Ini harus disiapkan sejak dini oleh Pemkab Sidoarjo dan Pemkot Surabaya,” terangnya.
Sementara itu juga, Wisnu Pramudyo mengungkapkan bahwa rencana elektrifikasi dan jalur ganda Surabaya–Sidoarjo sudah masuk program prioritas pemerintah.
“Proyek ini bagian dari program SRRL yang digagas Pemprov Jawa Timur dengan dukungan pinjaman luar negeri dari Jerman. Saat ini dalam tahap proses awal, dan ditargetkan mulai pembangunan pada 2026–2027,” ucap Wisnu Pramudyo.












