“Kita mungkin tidak menyadari bahwa kita sudah terjajah secara ekonomi. Awalnya barang bisa dijual dengan harga Rp5.000, tetapi setelah kita terbiasa membeli, harga bisa dinaikkan hingga Rp500 juta. Kita menjadi sangat tergantung pada produk tersebut,” ujarnya.
Untuk mengatasi penjajahan ekonomi ini, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merumuskan beberapa strategi. Pertama, mereka akan fokus pada pengembangan talenta di bidang digital. Talenta ini akan digunakan untuk melindungi kedaulatan digital Indonesia, terutama karena banyak data konsumen Indonesia yang tercatat dalam aplikasi buatan negara lain.
Jokowi juga mencatat bahwa pemerintah akan mengeluarkan aturan terkait penggunaan produk dalam negeri sebagai strategi kedua. Mereka berusaha untuk mempertahankan kandungan lokal dalam produk-produk tersebut, meskipun mungkin tidak mencapai 100 persen, setidaknya 90 persen atau 80 persen dari kandungan produk akan berasal dari dalam negeri.