Dalam sesi workshop utama, para peserta mendapatkan pelatihan langsung mengenai pencatatan keuangan manual maupun digital, termasuk pemahaman dasar tentang arus kas, laporan laba rugi, serta penggunaan aplikasi digital untuk pembukuan usaha. Sesi ini dipandu oleh praktisi keuangan dan akuntansi UMKM yang berpengalaman, sehingga para peserta dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan untuk usaha mereka masing-masing.
Menurut Yulvina Napitupulu, selaku Direktur Utama Indosaku, “Kami percaya bahwa inklusi keuangan tidak hanya tentang akses ke pinjaman, tetapi juga tentang kesiapan pelaku usaha dalam mengelola dan merencanakan keuangan mereka. Melalui kegiatan Mentalpreneur ini, kami ingin memastikan bahwa UMKM tidak hanya tumbuh, tapi juga tangguh secara finansial.” Ia juga menambahkan bahwa ke depan, program seperti ini akan menjadi agenda rutin yang menyasar berbagai wilayah di Indonesia.












