Jenggala.id – Harga emas global mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu, 21/5/2025 WIB), didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan pelemahan bursa saham global. Ketidakpastian terkait arah kebijakan tarif impor AS serta perkembangan terbaru mengenai konflik Rusia-Ukraina turut memicu sentimen pasar terhadap aset aman seperti emas.
Di pasar spot, harga emas tercatat naik sebesar 2 persen dan diperdagangkan di level USD 3.294,71 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 1,6 persen ke posisi USD 3.284,60 per ons.
Penurunan nilai dolar AS menjadi salah satu pendorong utama penguatan harga emas. Dolar melemah setelah bank sentral AS, Federal Reserve, mengadopsi sikap yang lebih berhati-hati terhadap kondisi ekonomi domestik. Hal ini menyusul aksi jual besar-besaran sebelumnya, dipicu oleh langkah lembaga pemeringkat Moody’s yang memangkas peringkat utang pemerintah AS dari “Aaa” menjadi “Aa1”. Moody’s menyampaikan kekhawatiran atas laju kenaikan utang pemerintah yang dinilai berisiko terhadap stabilitas fiskal jangka panjang.
Pelemahan dolar mendorong daya tarik emas karena logam mulia tersebut menjadi lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar.
“Ketidakpastian masih mendominasi pasar global. Pemangkasan peringkat oleh Moody’s dan depresiasi dolar AS secara signifikan mendukung pergerakan harga logam mulia,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Para analis memprediksi volatilitas harga emas masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, tergantung pada perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi AS.