Di samping itu, Ia juga menyebutkan perayaan Natal ini salah satu bentuk pengakuan iman umat Katolik kepada Allah yang telah mengkaruniakan anaknya yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat manusia, raja damai dan pembawa terang bagi umat manusia.
Yesus datang kedalam dunia untuk membawa syaloom bagi seluruh umat manusia. Kedatangannya mendamaikan manusia dengan Tuhan dan mendamaikan manusia dengan sesamanya. Ia telah merobohkan tembok pemisah dan membangun persekutuan baru, yang kokoh dan tangguh, yang bersumber dan berakar di dalam diri-Nya.
Oleh karena itu, Ia menegaskan perayaan Natal bukan hanya sekedar kebiasaan atau tradisi semata, melainkan harus benar-benar murni pengakuan iman atas kelahiran Yesus Kristus sang Putra Natal Penebus Dosa umat manusia. Sehingga, Natal membawa makna bagi diri sendiri, keluarga, umat kristiani, begitupun dengan masyarakat.