Berdasarkan laporan Al Jazeera, seorang dokter Suriah di rumah sakit bersalin di provinsi Idlib mengatakan situasi sejak gempa bumi sangat sulit di tengah lambatnya bantuan dan pengiriman medis.
“Tidak ada makanan, tidak ada kemah, tidak ada minuman. Sebagai dokter. Kami tidak memiliki peralatan medis di rumah sakit kami untuk banyak operasi, (termasuk) bedah saraf. Dan rumah sakit penuh dengan orang,” kata Ikram Habbaoush, anggota Masyarakat Medis Amerika Suriah, dilansir Al Jazeera, Sabtu (11/2/2023).
Adapun, menurut data otoritas sipil Helm Putih, total korban tewas mencapai 3.513 orang di Suriah, terdiri atas 2.166 korban tewas di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah bagian Barat Daya, dan sebanyak 1.347 korban tewas di wilayah pemerintahan Suriah.