Aip mendesak pemerintah untuk mengatasi lonjakan harga kedelai di tengah pelemahan rupiah ini. Salah satu tindakan yang diminta oleh produsen tempe dan tahu adalah pemberian cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk menjaga stabilitas harga.
Namun, hingga saat ini, CPP belum diberikan oleh instansi seperti Bulog, Bapanas, atau BUMN pangan. Gakoptindo telah menyampaikan keluhan ini melalui surat resmi kepada Bapanas, tetapi dalam rapat via Zoom Meeting terbaru, belum ada solusi yang ditemukan.
Gakoptindo menghadapi dilema, karena produsen sebenarnya ingin menaikkan harga tempe dan tahu, namun mereka mendapat protes dari pedagang yang membeli kedelai di pasar. Aip menyatakan bahwa sekitar 5 juta anggota produsen tempe telah mempertimbangkan mogok kerja dan demonstrasi, tetapi mereka menahan diri demi kepentingan masyarakat.