JENGGALA.ID – Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang semakin mendekati Rp16 ribu per dolar AS. Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor kedelai yang tetap tinggi, bahkan ketika nilai tukar rupiah terus melemah. Pada Jumat (27/10), rupiah melemah 19 poin atau 0,12 persen, mencapai Rp15.938 per dolar AS.
Menurut Aip, para produsen tempe dan tahu di seluruh Indonesia telah merasa cemas karena harga kedelai terus naik setiap minggu. Lebih dari 90 persen kedelai yang digunakan masih diimpor, sementara hanya 10 persen dipasok dari produksi lokal. Saat ini, harga kedelai telah mencapai Rp13 ribu hingga Rp13.500 per kilogram, melebihi harga acuan yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).