JENGGALA.ID – Pakar Kardiovaskular, dr Teuku Istia Muda Perdan mengatakan bahwa gagal jantung bisa terjadi apabila seseorang dapat menghirup polutan mikroskopis di udara yakni PM 2.5 indikator polusi udara.
“Ukurannya yang sangat kecil mampu menembus pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah,” jelas Teuku dikutip dari Antara, Jumat (8/9/2023).
Teuku Istia menuturkan, kondisi aterosklerosis atau adanya penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah arteri, polutan dalam tubuh dapat memicu terbentuknya zat radikal bebas yang berperan dalam proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.
“Jika plak tersebut pecah, maka dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian,” ujar Teuku.
Menurut Teuku, hal itu individu yang tinggal atau beraktivitas di perkotaan berisiko lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular.