Kelompok milisi ini awalnya didirikan pada tahun 2003 oleh pemerintah Sudan untuk memerangi pemberontakan di wilayah Darfur, dan sering kali dituduh melakukan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga sipil.
Namun, pada tahun 2010-an, RSF berubah menjadi kelompok militer yang lebih formal dan didukung secara finansial oleh mantan presiden Sudan, Omar al-Bashir.
Baca juga : Vladimir Putin Sang Penguasa Rusia
RSF dipimpin oleh Wakil Pemimpin Dewan Kedaulatan Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo, yang juga dikenal sebagai Hemedti.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hemedti telah menjalankan rekrutmen cepat untuk membantu meningkatkan pamor RSF, dan kelompok ini kemungkinan sudah memiliki sekitar 100 ribu anggota.
RSF juga mengerahkan pasukan di berbagai wilayah di Sudan dan telah mengembangkan jangkauan regional dengan mengerahkan pasukan di Yaman atas nama Arab Saudi dan di Libya atas nama Uni Emirat Arab.