Erick menyoroti hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Tiongkok yang melampaui masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia bahkan menyebut kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia berabad-abad yang lalu. Dia mendesak agar hubungan diplomatik antara kedua negara ini tidak dipolitisasi.
“Saya harap hubungan Indonesia-Tiongkok tidak dipolitisasi. Namun, kita perlu introspeksi. Kita harus menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh meningkatkan ketidaksetaraan kekayaan,” tambahnya.
Meskipun ada tinjauan kebijakan yang akan datang, Erick menekankan pentingnya arus modal asing. Dia mencatat bahwa investasi dapat merangsang penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem industri.
Saat ini, Erick mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan resmi ke Tiongkok. Pada hari pertama kunjungan tersebut, dia mengumumkan bahwa Indonesia telah mengamankan kesepakatan baru senilai $12,6 miliar, yang memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.