RD Albert Arina, bagaimana sikap apatis para pemuda-pemudi dalam pilkada tidak kalah permainannya dengan pilpres yang lalu.
“Namun Ketua Komisi Kerawam Kams mengungkapkan walaupun pilpres dan pilkada 27 November 2024, memberi beda pandangan terhadap calon bukan berarti itu menjadi hal yang membuat kuta pecah dan itu adalah salahsatu proses demokratisasi,” sebutnya.
Dalam proses Pilkada serentak ini, diharapkan tidak menggunakan isu sara sebagai sumber kekuatan dalam berpolitik, juga agar pelanggaran- pelanggaran yang terjadi saat Pemilu lalu bisa diminimalisir.
“Dan Jika berbicara soal potensi sengketa, maka kita bercermin dari tahapan Pemilu kemarin, dengan melihat banyak gugatan yang masuk di MK, untuk itu perlu ada upaya-upaya pencegahan,” tambahnya.