Melemahnya nilai tukar rupiah yang menyentuh rekor terendah sepanjang sejarah serta anjloknya IHSG pada awal April 2025 menjadi alarm bagi pelaku usaha di berbagai sektor.
Kondisi ini mempertegas bahwa tantangan ekonomi global dan domestik masih akan terus berlanjut, dan bisnis dituntut untuk lebih adaptif, efisien, serta cermat dalam mengambil keputusan.
Sementara pemerintah berupaya menjaga stabilitas melalui kebijakan fiskal dan diplomasi internasional, pelaku usaha terutama sektor harus bergerak cepat agar roda bisnis tetap berputar.
Dalam situasi seperti ini, efisiensi operasional menjadi faktor penentu kelangsungan bisnis. Salah satu langkah nyata yang kini banyak diambil adalah beralih ke model kerja berbasis freelance.
“Kami melihat lonjakan signifikan dari pelaku bisnis yang menggunakan freelancer untuk kebutuhan desain, penulisan, hingga digital marketing. Mereka ingin tetap jalan, tapi dengan risiko operasional yang lebih ringan,” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.com, platform penyedia jasa freelancer terkurasi di Indonesia.