“Semua produksi busana khas Badui itu dipasarkan melalui online dan offline juga terkadang dipromosikan oleh pemerintah daerah dengan mengikuti pameran,” kata Rika.
Rika mengatakan, pihaknya juga menampung produksi khas Badui dari pelaku UMKM masyarakat adat di antaranya kain tenun, tas koja, blankon, lomar atau ikat kepala.
Harga busana khas Badui itu termurah adalah blangkon Rp40 ribu, pakaian batik, kebaya serta pangsi antara Rp250-Rp350 ribu/stel, sedangkan, termahal kain tenun dengan bahan berkualitas dijual Rp1,2 juta per lembar.
Begitu juga pelaku UMKM busana Badui lainnya, Sarti (45) mengaku kini ia melayani permintaan pesanan sekitar 15-25 potong per pekan dengan harga Rp250.000 per potong. Para pembeli itu berasal dari Jakarta, Bandung hingga sejumlah kota di Tanah Air.