Selain itu, kondisi makroekonomi global turut memperkuat potensi kenaikan harga Bitcoin. Beberapa analis memproyeksikan adanya pelemahan nilai dolar AS dalam beberapa bulan mendatang, didorong oleh kebijakan moneter yang lebih longgar dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Dalam konteks ini, Bitcoin kembali diposisikan sebagai aset lindung nilai (safe haven), mirip seperti emas, yang diminati investor ketika nilai mata uang fiat mulai tergerus.
Dengan kombinasi antara minat institusional yang terus menguat dan tekanan terhadap dolar AS, banyak pengamat pasar yang melihat skenario harga Bitcoin mencapai $150.000 bukan lagi sekadar spekulasi liar. Meskipun volatilitas tetap menjadi risiko utama, sentimen pasar saat ini tampak lebih berpihak pada tren kenaikan yang berkelanjutan, setidaknya untuk jangka menengah. Namun demikian, para investor tetap diimbau untuk berhati-hati dan memperhatikan dinamika pasar secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.