Terlebih, sambung Marlison, proses pencetakan uang melibatkan tinta khusus yang tidak diperjualbelikan secara bebas serta mesin cetak yang juga khusus dan terbatas.
Menurut Marlison, proses tersebut membuat aksi pemalsuan uang makin sulit dilakukan.
Dia mengatakan modus pemalsuan uang umumnya sangat konvensional, hanya menggunakan laser printer dengan kertas biasa.
Sementara Rupiah didesain dengan teknologi khusus yang tidak bisa dideteksi oleh mesin lain untuk dicetak ulang, seperti melalui mesin fotokopi.
“Kalau hanya sekadar print laser saja, itu sudah tidak akan bisa. Kalau Rupiah difotokopi, meski berwarna, tapi ada teknologi terkini yang kalau keluar hasilnya berwarna hitam. Karena di dalamnya ada sebuah teknologi tersembunyi,” ujar dia.
Marlison mengakui kasus pemalsuan uang marak terjadi, termasuk di berbagai negara lainnya. Namun, dia yakin Rupiah aman dari risiko pemalsuan uang.