JENGGALA.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai tukar rupiah menguat 0,63 persen point to point (ptp) per 24 Mei 2023, bila dibandingkan level akhir triwulan I-2023 lantaran didukung oleh kebijakan stabilisasi.
“Nilai tukar rupiah menguat sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pengumuman hasil RDG Mei 2023 di Jakarta, Kamis.
Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga didorong oleh kuatnya aliran masuk modal asing pada investasi portofolio.
Perry menjelaskan aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik tercermin pada investasi portofolio yang hingga 23 Mei 2023 mencatat net inflows sebesar 1,0 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara bila dibandingkan dengan level pada Desember 2022, nilai tukar rupiah menguat 4,48 persen secara year-to-date (ytd). Penguatan nilai tukar rupiah lebih baik bila dibandingkan dengan apresiasi baht Thailand sebesar 0,20 persen (ytd) dan rupee India sebesar 0,08 persen (ytd). Bahkan, Filipina melaporkan depresiasi nilai tukar mata uang sebesar 0,10 persen (ytd).