Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya memeriksa uang dengan cermat sebelum digunakan dalam transaksi. Di akhir pernyataannya, Rizky mengingatkan bahwa uang palsu yang ditemukan di UIN Alauddin Makassar mungkin hanya sebagian kecil dari jumlah yang beredar. Ia mengibaratkan fenomena ini seperti gunung es, di mana jumlah uang palsu yang belum ditemukan bisa jauh lebih besar.
Bank Indonesia meminta seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan uang palsu yang ditemukan. Dukungan masyarakat akan membantu pihak berwenang untuk menekan peredaran uang palsu di Indonesia.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, bank, dan masyarakat, peredaran uang palsu dapat diminimalkan. Melalui langkah tegas dan edukasi berkelanjutan, Bank Indonesia berharap masyarakat Indonesia lebih memahami pentingnya menjaga keaslian mata uang. Upaya bersama ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem transaksi yang lebih aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat.