Keterlibatan generasi muda seperti pada pembuatan kain dengan inovasi teknologi mesin sampai pada distribusi ke masyarakat bisa dipilih jika ingin berkontribusi melestarikan batik dengan caranya sendiri. Tidak hanya pada generasi Z, bahkan hingga generasi Alfa selanjutnya, kata Arum, bisa membantu ikut melestarikan batik di Indonesia.
Arum juga menilai ketertarikan generasi muda bisa dibilang cukup tinggi terhadap keinginannya mencoba hal baru seperti membatik dengan banyaknya undangan untuk membuat workshop tentang batik.
“Sesuatu yang baru itu pasti menyenangkan, jadi cukup tinggi interest-nya untuk mencoba, nyatanya undangan ke kami untuk membuat workshop batik itu banyak jadi minat masyarakat itu cukup tinggi,” katanya.
Melalui dibukanya Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Arum juga mengajak siapapun untuk bergabung dan ikut mempelajari batik. Tidak hanya mengikuti kegiatan yang diadakan di Museum Batik, Arum juga mengajak generasi muda untuk mengundang pihak Museum Batik jika ada yang ingin diedukasi tentang batik.