JENGGALA.ID – PT PLN Wilayah Aceh mencatat surplus listrik di wilayahnya sekitar 60 hingga 100 megawatt (MW). Sayangnya, kelebihan daya ini belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya karena minimnya industri di Aceh. General Manager PT PLN Wilayah Aceh mengungkapkan bahwa surplus daya ini akhirnya harus dialihkan ke Sumatra Utara, terutama ke Kawasan Industri Medan (KIM), yang memiliki kebutuhan listrik yang lebih besar.
Meskipun Aceh memiliki sejumlah pembangkit listrik yang tersebar di beberapa daerah, termasuk PLTU Nagan Raya dan PLTMG Arun, surplus listrik tetap menjadi masalah karena kurangnya permintaan dari sektor industri. Ini berbeda dengan Sumatra Utara, di mana sekitar 10 persen kebutuhan listrik berasal dari industri.
General Manager PT PLN Wilayah Aceh, Parulian, menjelaskan, “Ini berkaitan dengan iklim investasi. Kita di Aceh minim pelanggan dari industri. Sedangkan di Medan itu rata-rata pelanggan dari industri bisa mencapai 10 persen kebutuhan listrik.”