JENGGALA.ID – Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mendesak Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk menyelesaikan masalah kedelai. Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, heran mengapa Kementan tampaknya menghambat petani lokal untuk menanam kedelai yang telah dimodifikasi secara genetik (GMO). Ia berpendapat bahwa petani hanya diizinkan menanam kedelai non-GMO yang menghasilkan produksi yang lebih sedikit.
Aip Syarifuddin mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengizinkan tanaman kedelai GMO, tetapi implementasinya tidak berjalan sesuai arahan tersebut. Ia mengungkapkan kebutuhan kedelai sebanyak 3 juta ton setiap tahun, hampir 90% diimpor dari negara lain. Aip menyoroti impor kedelai sebanyak 2,7 juta ton setiap tahun yang membanjiri Indonesia.