Logistik untuk tahap pertama Pemilu 2024 meliputi 4.164.552 kotak suara, 3.280.644 bilik suara, 24.364.423 segel plastik, 1.640.322 botol tinta, dan 93.850.362 segel. Semua logistik ini telah ditandatangani kontrak dengan penyedia jasa.
Yulianto menekankan bahwa tahap kedua logistik Pemilu 2024 masih menunggu penetapan daftar calon tetap (DCT), yang dijadwalkan akan dilakukan pada 13 November 2023. Tahap ini akan mencakup 1.208.921.320 surat suara, 61.161.473 sampul, 8.137.230 set formulir, 1.640.322 lembar alat bantu tuna netra, dan 820.161 lembar daftar pasangan calon dan daftar calon tetap.
Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi yang pertama kali dalam sejarah negara ini, dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Beberapa bulan setelahnya, KPU juga akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Semua ini akan memerlukan anggaran sekitar Rp76 triliun.