Untuk mengamankan pembelian “eksklusif” mereka, korban diharuskan melakukan pembayaran di muka atau membocorkan informasi keuangan mereka.
Selain itu, pengguna diminta untuk memberikan rincian identifikasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon.
Setelah pembayaran diserahkan, para penipu menghilang, meninggalkan korban tanpa iPhone yang dijanjikan hingga kehilangan dana.
Selain risiko finansial, penipuan ini juga menimbulkan masalah privasi yang signifikan, karena data yang dicuri berpotensi dijual di Pasar Gelap.
Bentuk penipuan lainnya memberikan kesempatan kepada peserta untuk memenangkan iPhone 15 baru, asalkan mereka membayar sejumlah biaya di muka.
“Sangat penting bagi konsumen untuk tetap waspada, memverifikasi penawaran, dan menjaga informasi pribadi mereka. Ingat, jika sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, sering kali itu berujung sebagai penipuan,” komentar Tatyana Kulikova, pakar keamanan di Kaspersky.