PAPUA, JENGGALA.id - Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga menjadi pelaku pembantaian terhadap 11 warga sipil di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Insiden berdarah tersebut terjadi di lokasi pendulangan emas pada Minggu hingga Senin, 6–7 April 2025. Tragedi kemanusiaan ini mencoreng stabilitas keamanan Papua dan memunculkan kembali kekhawatiran warga akan keberingasan KKB di wilayah rawan konflik. Korban yang tewas dalam peristiwa ini diketahui merupakan penambang emas yang tengah beraktivitas di lokasi 22 dan Muara Kum, Yahukimo. Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa pihaknya mengutuk keras tindakan keji tersebut dan telah mengerahkan tim gabungan untuk menangani kasus ini secara intensif.<!--nextpage--> “Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia,” tegas Faizal dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025). Sebanyak 26 personel gabungan dari Polres Asmat, Satgas Tindak, dan Satgas Gakkum kini berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, untuk melakukan penyisiran, pendalaman informasi, serta evakuasi korban. Kampung Mabul diketahui menjadi titik aman tempat 35 warga penambang lainnya mengungsi pasca-serangan brutal tersebut. <em>Kronologi Pendulang Emas Dibunuh KKB di Yahukimo, Korban Tewas Capai 11 Orang</em> Dari data terakhir, 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, sementara lima lainnya masih dalam proses. Delapan orang dilaporkan terpisah dari rombongan, dan dua warga lainnya diduga masih disandera KKB.<!--nextpage--> Pada Rabu pagi (9/4), 12 orang korban selamat berhasil tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai, dengan menggunakan speed boat. Para korban kini mendapat pengamanan dan bantuan medis dari aparat setempat. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing informasi tidak valid. “Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu hoaks. Informasi resmi akan kami sampaikan secara berkala,” ujarnya. Satgas juga menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara profesional terhadap para pelaku serta menjamin keamanan masyarakat di Papua, khususnya di daerah rawan konflik. Tragedi ini menjadi peringatan serius bahwa ancaman kelompok bersenjata masih nyata. Polda Papua dan Satgas Ops Damai Cartenz berjanji akan meningkatkan patroli dan pendekatan keamanan di wilayah-wilayah rentan serta mendorong peran serta masyarakat dalam menjaga stabilitas dan kedamaian Papua.<!--nextpage--> *** Mega/Yustus