Berdasarkan hal ini, diskusi tersebut mengeksplorasi tiga dimensi penting dari dampak AI pada pembangunan manusia. Pertama, peserta membahas potensi AI untuk transformasi pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan, yang mencerminkan beragam kebutuhan dan realitas lokal. Kedua, laporan ini menggarisbawahi perlunya tata kelola yang etis dan penyesuaian budaya karena banyak sistem AI dibentuk oleh perspektif negara-negara dengan IPM tinggi, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan konteks Indonesia yang beragam. Terakhir, masa depan pekerjaan muncul sebagai area yang menjadi perhatian dan minat khusus, di mana potensi AI untuk meningkatkan produktivitas harus diimbangi dengan kebijakan dan investasi proaktif yang membekali semua warga, terutama pekerja muda dan informal, dengan keterampilan dan perlindungan yang dibutuhkan untuk berkembang dalam ekonomi yang didorong AI.